PERAN MEDIA
MASSA BAGI PEMUDA
1.
Pengertian
Media Massa
Berbagai sumber menyebutkan, media massa (biasa
disingkat "media" saja) berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata medium.
Secara harfiah, media berarti perantara
atau pengantar --dalam hal ini perantara atau pengantar pesan dalam
sebuah proses komunikasi. Istilah
media populer di dunia komunikasi
dan dunia pendidikan. Di bidang
komunikasi, media adalah saluran (channels)
komunikasi. Di dunia pendidikan, media adalah alat (tools) untuk menunjang proses belajar-mengajar
Pengertian Media Menurut Bahasa
Kamus Bahasa Inggris umumnya mengartikan
media sebagai alat, sarana, saluran, perantara, alat jalur (of
communications), dan wasilah.
Kamus Online Dictionary mengartikan media sebagai hal yang terkait komunikasi, yakni media komunikasi massa seperti majalah, radio, dan televisi:
1.
a plural of
medium.
2.
(usually used
with a plural verb ) the means of communication, as radio and television,
newspapers, and magazines, that reach or influence people widely.
Ensiklopedia Online Wikipedia juga mengartikan
media terkait dengan saluran komunikasi. "Tools
used to store and deliver information or data". Alat menyimpan
dan menyampaikan informasi atau data.
Pengertian Media Menurut Istilah
Pengertian media menurut istilah umumnya
terkait dengan komunikasi dan pendidikan. Umumnya, ketika orang menyebut media,
maka yang dimaksud adalah media massa, yakni media komunikasi massa, seperti
suratkabar, majalah, radio, dan televisi.
Menurut Leksikon Komunikasi, media
massa adalah “sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat luas, misalnya radio, televisi, dan surat kabar”.
Karakteristik Media Massa
Tidak semua media bisa disebut media massa.
Karakteristik media massa terpopuler antara lain:
1. Publisitas. Disebarluaskan kepada publik, khalayak,
atau orang banyak.
2. Universalitas. Pesannya bersifat umum, tentang segala
aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut
kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat
umum).
3. Periodisitas. Tetap atau berkala, misalnya harian atau
mingguan, atau siaran sekian jam per hari.
4. Kontinuitas. Berkesinambungan atau terus-menerus sesuai
dengan priode mengudara atau jadwal terbit.
5. Aktualitas. Berisi hal-hal baru, seperti informasi atau
laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti
kecepatan penyampaian informasi kepada publik.
Jenis-Jenis Media Massa
Jenis-jenis media massa saat ini secara garis
besar dibagi tiga:
1. Media Cetak (Printed Media): Suratkabar, Tabloid, Majalah.
2. Media Elektronik (Electronic Media): Radio, Televisi,
Film/Video
3. Media Siber (Cyber Media): Website, Portal Berita, Blog,
Media Sosial.
2. Pengaruh
positif dan negatif media terhadap pemuda:
Media
massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan
komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Hal ini
disebabkan karena adanya perbedaan pola pikir, perbedaan sifat yang berdampak
pada pengambilan sikap, hubungan sosial sehari-hari, dan perbedaan budaya. Perubahan
sosial dimasyarakat berorientasi pada upaya untuk meninggalkan unsur-unsur yang
mesti ditinggalkan, berorientasi pada pembentukan unsur baru, serta
berorientasi pada nilai-nilai yang telah ada pada massa lampau.
Pemuda
ada pada tahap kehidupan di mana mereka ingin diterima oleh rekan-rekan mereka,
mereka ingin dicintai dan menjadi sukses. Media menciptakan gambaran ideal
tentang laki-laki dan perempuan impian dan mengatakan kepada mereka tentang
karakteristik orang yang sukses. Tanpa sadar media massa telah membawa
masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir
serta perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah
dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi
muda. Dampak yang ditimbulkan media massa beraneka ragam bisa berdampak positif
ataupun negatif.
Pengaruh positif :
1.
Menambah wawasan dan pengetahuan, tayangan
media seperti berita, kuis cerdas cermat, ataupun review tentang perkembangan
ilmu pengetahuan, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pemuda.
2.
Melestarikan budaya, tayangan media yang
mengangkat budaya daerah tertentu dapat mendorong pemuda untuk menjaga dan
melestarikan budaya di lingkungannya sehingga mereka mempunyai kebanggaan
terhadap budaya leluhurnya.
3. Alat pemersatu bangsa, ketika isu tentang
nasionalisme diangkat di media maka hanya dalam sekejap anak-anak muda bersatu
membela tanah airnya.
4. Meningkatkan kreativitas pemuda, media
merupakan salah satu sarana pemuda dalam menyalurkan bakat dan kreativitasnya.
Seperti misalnya adanya acara pencarian bakat, sehingga bakat-bakat terpendam
anak muda dapat tersalurkan dengan baik.
5. Jika ada olahraga yang semakin banyak
mendapat perhatian oleh media dan menjadi popular di antara teman-teman dan masyarakat,
maka Anda akan lebih cenderung untuk berlatih olahraga tersebut agar dianggap
keren/gaul bersama dengan teman Anda. Hasilnya adalah bahwa Anda akan
bersenang-senang dengan teman-teman dan menjadi lebih sehat karena olahraga
yang Anda lakukan.
Media
adalah salah satu instrumen yang sukses dalam memperkaya pengetahuan anak-anak,
remaja dan orang tua agar menjadi orang yang sukses. Hal ini membentuk sikap
kita terhadap kehidupan yang lebih baik.
Pengaruh negatif:
1. Terjadinya perilaku menyimpang dari
norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang mana perilaku menyimpang
tersebut dianggap sebagai bagian dari trend masa kini.
2.
Kecenderungan makin meningkatnya pola hidup
konsumerisme
3. Pengaruh negatif lain pada remaja yang telah
berkembang pada tahun-tahun terakhir adalah anoksia dan obesitas. Ada jutaan
remaja berjuang keluar dari obesitas. Dan mereka terkena dampak ribuan iklan
junk food, dan bagaimana mereka menjadi kurus dan kaya.
4. Berkurangnya minat belajar, rubrik dari layar
TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari
pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi
muda
5. Saya menyakini bahwa media massa merupakan salah satu sumber
utama penyebab hal tidak bermoral seperti penggunaan obat-obatan, minuman
keras, seks pra-nikah dan perzinahan yang mendapat penerimaan sekarang ini. Media
menunjukkan hal-hal tersebut. Dan kita semua berpikir jika mereka melakukannya,
mengapa kita tidak bisa? Hal ini ditanamkan dalam pikiran kita sehingga menganggap
bahwa hal-hal tersebut adalah normal
permasalah yang ada
pada pemuda dan solusinya
Masa remaja adalah masa di mana remaja
dihadapkan pada berbagai konflik yang terjadi akibat perubahan-perubahan yang
ada dalam diri remaja itu sendiri. Seperti perubahan fisik, emosional, sosial
mereka. Masa muda merupakan “masa yang berapi-api” seperti lagu Rhoma Irama,
ini memang sangat relevan. Keingintahuan mereka tentang segala sesuatu bisa
berdampak buruk jika mereka tidak memiliki fondasi yang kuat untuk dijadikan
batasan sampai mana mereka bisa melangkah. Pencarian jadi diri seorang pemuda
menjadikan mereka mengadopsi segala gaya hidup (life style), sikap dan tingkah
laku yang mereka mereka lihat atau yang menjadi tren dilingkungan, media massa
ataupun media sosial. Di usia remaja akan banyak masalah dan tekanan yang akan
dialami berkaitan dengan perubahan tersebut. Akhir-akhir ini banyak
permasalahan remaja yang kerap muncul, permasalahan itu menjadi sangat kompleks
dan memiliki dampak yang sangat buruk. Berikut beberapa permasalahan yang
sering dihadapi remaja:
1. Anak-anak Muda
yang Bermasalah Dengan Orangtuanya
Tidak
sedikit anak-anak muda yang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan
orangtuanya diakibatkan karena tidak terbangunnya rasa kepercayaan sejak dini
di antara anak dengan orangtua.
Akhirnya
anak lebih condong merasa nyaman dengan orang lain seperti sahabat atau mungkin
pacar mereka. Maka tak heran anak-anak dengan kasus seperti ini sering tidak
berada di dalam rumah atau lebih sering sibuk dengan gadget mereka. Karena bagi
mereka, di luar merupakan tempat yang paling nyaman dibanding di dalam rumah.
Solusi
:
Orangtua
jangan hanya memberikan ceramah dan perintah ini dan itu kepada anaknya.
Pemikiran anak remaja sudah berbeda ketika mereka masik kecil, disini mereka
ingin didengar pendapat-pendapatnya, keinginan dan harapannya. Anak remaja juga
butuh tempat untuk mencurhakan permasalahan yang dihadapinya. Sebaiknya disini
orangtua jangan langsung menceramahi anak ketika mereka curhat, tetapi cukup
dengarkan mereka dan mencoba seolah-olah anda turut merasakan apa yang anak
rasakan saat itu. Sehingga mereka merasa diterima dan tidak merasa dihakimi
oleh orangtuanya.
2. Anak-anak Muda yang Hidup Dalam Konflik Batin & Citra Diri
yang Buruk
Biasanya
di umuran anak-anak muda, mereka masih memiliki perasaan yang tidak menentu dan
hanya mengikuti kemauannya sendiri. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor,
salah satunya faktor pencarian jati diri.
Tak
sedikit dari anak-anak muda yang jatuh dalam pergaulan yang tidak baik
dikarenakan saat proses pencarian jati diri itu, mereka masih membawa berbagai
macam konflik batin di dalam dirinya. Akhirnya justru mereka menemukan ‘jati
diri’ yang buruk di dalam pergaulannya dan mereka pun menganggap bahwa ‘jati
diri’ mereka itu adalah benar.
Solusi
:
Pondasi-pondasi
agama yang kuat dapat membatasi pergaulan seorang anak. Sebaiknya pondasi agama
ini ditanamkan sejak dini oleh orangtua kepada anaknya, sehingga ketika
meranjak remaja nanti mereka mempunyai batasan mana yang baik dan buruk.
Sehingga mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif.
3. Anak-anak Muda yang Tidak Mengetahui Dengan Jelas Tujuan Hidup
Mereka
Banyak
anak muda yang tidak mengetahui apa yang menjadi destiny atau jalan tujuan
hidupnya. Sehingga mereka hanya berfokus kepada apa yang mereka anggap
menguntungkan saja dan jarang berpikir untuk melakukan sesuatu yang berguna
bagi kepentingan orang banyak ataupun bangsa. Akhirnya mereka cenderung mencari
kesenangan dan keuntungan mereka saja dan tidak mau bersusah-susah memikirkan
hal lain yang tidak menyenangkan bagi mereka.
Solusi
:
Orangtua
harus peka dalam menggali bakat dan potensi anaknya. Setiap anak yang lahir ke
dunia itu unik, tetapi terkadang mereka tidak mengetahui apa yang menjadi
potensi yang ada pada diri mereka. Gali bakat dan potensi kemudian asah dan
kembangkan, jangan memaksakan kehendak orangtua. Tetapi gali apa yang mereka
sukai kemudian kembangkan sehingga bisa bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
4. Anak-anak Muda yang Ingin Mewujudkan Angan-angan dan Impiannya
Tetapi Terhambat Oleh Berbagai Faktor
Banyak
anak-anak muda yang memiliki kerinduan dan cita-cita namun terhalang dengan
berbagai faktor entah finansial dari orangtua yang tidak memadai, skill atau
kemampuan yang tidak mumpuni, mentalitas yang belum siap, emosi yang masih
labil, pergaulan buruk dan lain sebagainya.
Solusi
:
Permasalahan
ini bisa dicegah dengan memberikan contoh perjuangan tokoh-tokoh idola yang
sukses atau pahlawan bangsa. Jika di lingkungan keluarga, sekolah atau
masyarakat mereka terbiasa bergaul dengan orang-orang yang mempunyai semangat
juang tinggi secara otomatis pola pikir mereka akan terbentuk untuk dapat
mencapai apa yang mereka cita-citakan. Bahwa kesuksesan seseorang itu dicapai
bukan tanpa perjuangan.
5. Anak-anak Muda yang Memiliki Masalah Dalam Hal Teman Hidup
Permasalahan
anak muda juga seringkali terjadi di area pencarian pasangan atau biasa yang
dikenal dengan kata pacaran. Hal ini terjadi disebabkan oleh banyak faktor,
namun beberapa alasan yang sering kita temui adalah karena mereka mencari
tempat kasih sayang atau hanya mengikuti tren pergaulan (yaitu pacaran).
Sehingga
kebanyakan dari mereka akhirnya jatuh ke dalam pergaulan bebas atau tindakan
seksualitas karena sejak dari awal konsep membangun hubungan dengan lawan jenis
yang salah.
Solusi :
Sex education atau
pendidikan sex sangatlah penting bagi remaja, hanya saja kita hidup di budaya
timur yang masih menganggap sex sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Seorang
remaja harus mengtahui batasan-batasan dalam berpacaran, dengan sex education
ini mereka jadi faham sejauh mana mereka dapat berhubungan dengan lawan
jenisnya. Jangan sampai terjadi kehamilan diluar nikah yang bisa menghancurkan
masa depan atau berujung pada aborsi.
6. Anak-anak Muda
yang Sudah Terlanjur Terjerumus Kepada Pergaulan yang Buruk dan Merusak
Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik
Ketika
anak-anak muda terus berada dalam pergaulan yang buruk, maka hanya menunggu
hitungan waktu saja kebiasaan yang baik dalam diri mereka akan mulai
terpengaruh kepada pergaulan yang buruk itu. Bahkan tidak sedikit dari mereka
yang akhirnya terikat dengan pergaulan yang merusak itu seperti narkoba, seks
bebas, percabulan (onani, pornografi,dll), rokok, minuman keras dan lain
sebagainya. Bahkan apabila kebiasaan merusak itu tidak segera
ditanggulangi dengan cepat maka efek buruknya akan dirasakan secara
berkepanjangan dan mungkin bisa mematikan.
Solusi
:
Rehabilitasi,
tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi lebih baik. Mereka yang pernah
menggunakan narkoba bukan hal yang mustahil untuk kembali pada kehidupan
normal. Sudah banyak contoh orang-orang yang terjerumus pada narkoba namun
mereka berhasil untuk keluar dari dunia setan itu. Dorongan keluarga dan
lingkungan sangat penting dalam memberikan semangat dan motivasi kepada
pengguna, sehingga mereka merasa optimis untuk menjadi lebih baik.
Maka dari itu, bagi kamu anak-anak muda untuk
menjadi pribadi yang memiliki kematangan dan kedewasaan harus membangun diri
sebaik mungkin. Kamu harus membangun mentalitas seorang pemimpin, setidaknya
kamu bisa memimpin dirimu sendiri dan bertanggung jawab.
POTENSI-POTENSI YANG TERDAPAT PADA ANAK MUDA
Indonesia memiliki sejarah peran pemuda yang
luar biasa. Kemerdekaan Indonesia dirintis oleh sekumpulan pemuda terdidik yang
resah akan kemerdekaan bangsanya. Orgaisasi seperti SI (Sarekat Islam) dan
Boedi Oetomo adalah dua organisasi pemuda yang menjadi tempat pengkaderan
sempurna untuk para pemuda yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Soekarno dan Hatta kedua proklamator mulai menyusun mimpi akan
Indonesia merdeka semenjak mereka berada di masa kuliah. Proklamasi kemerdekaan
Indonesia pun tidak akan teradi tanpa adanya tekanan dari golongan muda kepada
golongan tua di masa krusial proklamasi kemerdekaan.
Sejarah tidak mungkin berbohong, ia hanya
meninggalkan bukti nyata. Pemuda memiliki peran yang luar biasa besar terutama
dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Peran yang kemudian dikaji dan dibicarakan
secara luas yakni pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen
perubahan. Ketiga peran pemuda ini muncul dikarenakan sifat pemuda yang penuh
semangat, beridealisme tinggi dan memiliki ide dan inovasi yang tinggi tanpa
tersandung realita dibandingkan dengan orang-orang tua yang telah berumur.
Kemudian sejarah mengulang kembali bagaimana
kekuatan anak muda dapat membawa bangsa indonesia kepada era Refomasi, era
demokrasi dimana setiap rakyat Indonesia dapat memilih para pemimpinnya secara
langsung. Menggulingkan
Masa depan suatu
bangsa terletak ditangan generasi muda, karena merekalah yang akan membangun
dan menggantikan pemimpin bangsa sebelumnya. Pemuda merupakan generasi yang
mempunyai harapan untuk membangun negeri ini, namun dilain sisi banyak sekali
masalah-masalah yang menghadang, apabila tidak ditanggapi dengan serius maka
mengakibatkan kehilangan fungsi sebagai generasi penerus bangsa.
Selain memiliki permasalahan-permasalahan yang beragam, pemuda juga
memiliki banyak potensi yang perlu
dikembangkan untuk membangun bangsa, antara lain :
1.
Idealisme dan
Daya Kritis
Jika dilihat dari aspek
sosiologi, pemuda Indonesia belum mapan dalam tahap ini, pemuda masih bias
melihat kekurangan-kekurangan yang ada dalam tatanan sehingga dapat menimbulkan
gagasan baru. Namun, kiranya sikap ini harus disertai dengan rasa tanggung
jawab.
2. Dinamika dan
Kreatifitas. Dengan adanya sikap idealisme dan daya kritis yang kuat, berarti
generasi muda dapat menimbulkan kreatifitas dan dinamika dalam tatanan berupa
perubahan, pembaruan, dan menyempurnakan kekurangan yang ada.
3.
Keberanian
Mengambil Resiko. Dalam upaya pembangunan pasti akan ada resiko resiko yang
akan timbulnya, seperti melesetnya jadwal pembangunan, terhambat, atau bahkan
gagal. Kaum muda dengan kesiapan pengetahuan, perhitungan dan keterampilan
dapat mengatasi hal tersebut dengan baik dikarenakan, dan juga lebih berani
dalam mengambil resiko.
4.
Optimis dan
Semangat. Optimis dan semangat yang ada dalam jiwa generasi muda akan menjadi
daya pendorong untuk menghasilkan sesatu yang lebih maju lagi sehingga
terbentuknya mental yang kuat yang tidak mudah patah semangat.
5.
Sikap
Kemandirian dan Disiplin. Dengan sikap kemandirian mereka dapat menyadari
batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa, serta melaksanakan sesuatu
dengan disiplin.
6. Keanekaragaman
dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman pada pemuda, merupakan cermin
keanekaragaman bangsa kita. Keanekaragaman tersebut merupakan potensi dinamis
dan kreatif berdasarkan semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.
7. Patriotisme
dan Nasionalisme. Dengan sikap patriotism dan nasionalisme, generasimuda dapat
dilibatkan dalam upaya pembelaan dan mempertahankan Negara.
8. Sikap
Kesatria. Sikap kesatria identik dengan sikap berani, mengabdi pada Negara
serta rasa tanggung jawab social yang tinggi. Sehingga dengan sikap itu para
generasi muda dpat menjadi pembela dan penegak hokum bagi masyarakat dn bangsa.
9.
Kemampuan
Penguasaan Ilmu dan Teknilogi. Ilmu dan teknologi saat ini berkembang sangat
pesat, dengan ilmu tersebut generasi muda dapat menerapannya dilingkungan
sekitar sebagai transformator dan dinamistator.
Sikap-sikap diatas
wajib diasah dan dikembangkan secara menyeluruh dan berkesinambungan baik
secara formal di dunia pendidikan maupun diterapkan/disosialisasikan di
masyarakat, sehingga menjadi gaya hidup pemuda Indonesia yang berorientasi
untuk terus berkarya membangun dan mengembangkan bangsa untuk mencapai
kehidupan yang makmur dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar