Minggu, 28 Mei 2017

2. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP




  • Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia , yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.Pandangan hidup itu ada sejak manusia ada, dan bahkan sebelum manusia itu turun kedunia.Kita sebagai mahluk yang bernegara ata dan beragama pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama.
  • Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah Mengerti yang dimaksudkan mengerti pada pandangan hidup.Bila dalam bernegara kita berpandangan hidup Pancasila,maka kita harus mengerti apa itu Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bernegara.Pada agama islam kita harus mengerti apa itu AL-QURAN.Sehingga memiliki konsep pengertian tentang pandangan hidup dalam agama islam.
  • Menghayati
Langkah selanjutnya adalah menghayati .Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Yang perlu diingat dalah langkah mengerti dan menghayati pandangan hidup itu, yaitu harus ada sikap penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri.Dalam sikap penerimaan pandangan hidup ini ada dua alternative yaitu penerimmaan secara ikhlas dan penerimaan secara tidak ikhlas.
  • Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akhirat,maka hendaklanya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadao pandangan hidup itu.Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh padandangan hidup yang diyakininya
  • Mengabdi
Pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan ditertima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.
  • Mengamankan
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Langkah Terakhir ini merupakan langkah tererat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran  dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu



Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup yang dimiliki akan menentukan masa depan seseorang. Setiap manusia pasti menginginkan masa depan yang cerah dan yang baik. Maka dari itu mereka berusaha untuk menggapai masa depan dengan melakukan berbagai cara. Pandangan hidup tidak datang begitu saja terhadap seseorang. Butuh proses yang lama untuk mendapatkan pandangan hidup, apa yang ingin dicapai atau di cita-citakan.
 

PANDANGAN HIDUP, CITA-CITA, KEBAJIKAN, USAHA DAN PERJUANGAN



A.   PANDANGAN HIDUP

Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pandangan hidup ada 3 macam:
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.  Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada  Negara.
3.  Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Pandangan hidup yang berasal dari keyakinan & kepercayaan

Keyakinan dan kepercayaan adalah menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan tuhan, ada tiga aliran filsafat yaitu:
 1.     Aliran Naturalisme :
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari tuhan . Manusaia adalah ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan melalui ajaran-ajaran agama.
2.     Aliran Intelektualisme :
Dasar aliran ini adalah logika/akal {kalbu yang berpusat dihati} “hati nurani” maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
3.     Aliran Gabungan :
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menetukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal berimbang maka akan menghasilkan pandangan hidup sosialisme –religius, kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

B.    CITA-CITA

Pengertian tentang cita-cita Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Contoh cita-cita factor kondisi: Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir anak orang yang cukup kaya, sehinnga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita si Amir. Sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya.

C.    KEBAJIKAN

    Kebajikan adalah sesuatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa dari seseorang terhadap orang lain yang sama – sama hidup di dunia. Lalu apa perbedaan dari kebajikan dan kebaikan ? jawabannya adalah kebajikan seseorang tidak terukur oleh batasan – batasan antar makhluk hidup, namun kebaikan masih terbatas oleh pengenalan antara seseorang dengan orang lain maupun makhluk hidup lain.
   Seseorang pasti pernah mengalami kebaikan maupun kebajikan dalam dirinya yang terpenting jangan sampai ada pikiran dimana seseorang itu telah mengabaikan kebajikan dan kebaikan yang telah ia rasakan. Bagaimana menumbuhkan sifat kebajikan untuk kebaikan diri seseorang? Jawabannya adalah sejak ia mengenal kehidupan sosial diharuskan ia jauh dari lingkungan yang bebas dari kontrol orang tua karena pergaulan yang bebas dapat menimbulkan kecerobohan seseorang mengambil sikap untuk melakukan hal sesuka hatinya.
   Ada kalanya seseorang sejak kecil tidak jauh dari pendidikan yang mengajarkan agar selalu patuh terhadap pertaturan maupun peraturan yang diberikan di rumah oleh orang tua maupun di sosial masyarakat oleh pemerintah. Itu yang menjadi motivasi ia melakukan kebajikan dimana pun ia berada.
     Hak seseorang tidak melakukan kebajikan dan melakukannya, hal tersebut menjadi acuan pada diri seseorang yang hidup masih mempunyai rasa iba terhadap sesamanya yang sangat membutuhkan pertolongan bila dibutuhkan. Kewajiban seseorang yang mendapatkan kebajikan dari seseorang bisa saja memberi ucapan terima kasih berupa hadiah atau penghargaan apabila orang tersebut terkenal dan penting.
    Jadi jangan menunggu seseorang melakukan kebajikan terhadap diri kita karena suatu saat bahaya mengancam diri kita dan kita sangat memerlukan bantuan kebajikan seseorang untuk kelangsungan hidup kita. Maka lahirkanlah sikap tersebut dimana pun kita berada terhadapa apapun dan siapapun.

D.   USAHA DAN PERJUANGAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

usaha/usa·ha/ n 1 kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu: bermacam-macam -- telah ditempuhnya untuk mencukupi kebutuhan hidup; -- meningkatkan mutu pendidikan;
perjuangan/per·ju·ang·an/ n adalah usaha yang penuh dengan kesukaran dan bahaya: berkat usaha yang hebat.

Perjuangan atau pengorbanan sangatlah diperlukan dalam kehidupan seorang manusia yang hidup di alam nyata ini, sehingga bisa dikatakan dalam kehidupan seseorang haruslah berjuang atau berusaha untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin dicapai baik itu dalam bidang materi maupun imateri. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengar atau sering kita ucapakan tentang perjuangan dalam kehidupan manusia, tetapi sangat sulit sekali untuk di laksanakan namun pada dasarnya tidak ada hal yang sulit untuk kita kerjakan bila seseorang telah mencapai kesadaran yang nyata akan pentingnya perjuangan dalam kehidupan seorang manusia untuk mencapai keinginan atau cita-cita yang ingin di raih.
Mengerahkan segala sumber daya yang kita miliki baik itu secara fisik atau psikis secara optimal sehingga bisa mencapai hasil yang maksimal. Dalam setiap perjuangan tentunya terdapat hambatan dan rintangan yang datang silih berganti, setiap hambatan dan rintangan itu harus kita hadapi dengan penuh perhitungan sehingga bisa kita lewati dengan baik. Jangan pernah takut akan kegagalan, karena sebuah kegagalan adalah sebuah kesuksesan yang tertunda. Pelajari setiap kegagalan yang kita alami sehingga kita tau kesalahan dan kelemahan kita miliki sehingga kedepan kita tidak melakukan kesalahan yang sama dan dapat mencapai kesuksesan menggapai cita-cita.