Kamis, 04 Mei 2017

TEORI KEINDAHAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF, PROSA DAN PUISI, EKSPRESI DAN INTUISI



1. TEORI KEINDAHAN OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF

Menurut buku Liang Gie, keindahan merupakan cara untuk memberitahu seseorang untuk mengenali apa keindahan itu. Sedangkan teori keindahan yaitu menjelaskan mengapa alesannya dan bagaimana keindahan itu.  Dalam sejarah estetika terdapat 2 kelompok teori  yang terkenal, yaitu teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan. Kelompok teori obyektif ini dianut oleh Plato, Hegel, dan Bernard Bosanquet. Sedangkan teori subyektif dianut oleh Henry Home, Edmund Burke dan Earl of Shaftesbury.      
Di dalam teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau cirri-ciri yang menciptakan nilai estetis adalah sifat yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya . pengamatan seseorang hanyalah menemukan atau menyingkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya. Salah satu yang menjadi persoalan dalam teori ini adalah cirri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetis. Sedangkan teori subyektif yaitu ciri-ciri yang menciptakan keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan ini semata-mata tergantung pada pencerapan dari pengamat. Jika dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap benda itu. Contohnya seperti pemandangan alam, pemandangan alam dapat dianggap mempunyai unsur keindahan tidak bersifat subyektif atau menurut standart keindahan dari penilaian tetapi memang pemandangan alam itu memiliki unsure keindahan di dalam dirinya yang mutlak sifatnya.                               
Obyek atau benda dalam keindahan obyektif adalah suatu benda yang memang memiliki unsure estetika didalamnya dan memaksa pihak subyektif untuk menerima unsur keindahan yang memang dimiliki dari benda tersebut. Keindahan dalam arti seni berbeda dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur statis. Unsure statis merupakan cirri estetis yang melekat pada bentuk dan warna suatu benda sehingga relative tetap dari masa ke masa dan di semua tempat

2. PROSA DAN PUISI

1. Prosa
A. Pengertian
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Menurut Isinya Prosa dibagi menjadi 2, yaitu:
1)    Prosa Fiksi
Prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
Prosa Fiksi / Prosa Baru berbentuk :
a)  Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang diungkapkan.
b)  Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.
c)  Dongeng adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi.
d)  Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang.
e)  Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
f)   Resensi/timbangan buku adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll., sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
2)    Prosa Non Fiksi
Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang. Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
a)  Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Isi karangan bersumber pada fakta bukan sekedar realita.
·         Bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
·         Uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau narasumbernya.
·         Isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir atau humor.
b)  Tajuk Rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana diistilahkan dengan editorial.
c)  Opini adalah tulisan yang berupa pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun massif bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
d)  Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yang actual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
e)  Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan dan termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata. Salah satu tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.
f)   Tips adalah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukanatau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang popular. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris.
g)  Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.
h)  Jurnalisme Baru (New Journalism) ialah semacam berita yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti alur, tokoh-tokoh, latar, dan konflik meskipun isinya berupa fakta atau yang sebenarnya. Isi jurnalisme merupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan/menggemparkan, misalnya kejahatan sadis.
i)    Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh iklan : iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.
j)    Pidato atau Khotbah ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acara resmi, seremonial, dan pertemuan-tertemuan ilmiah. Bahasa dan isi pidato disesuaikan dengan pendengar (audience) berdasarkan, tingkat pemikiran atau pendidikan, usia, dan topik pembicaraan.
2. Puisi
A.    Pengertian
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
a.    Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
·       Jumlah kata dalam 1 baris
·       Jumlah baris dalam 1 bait
·       Persajakan (rima)
·       Banyak suku kata tiap baris
·       Irama
Ciri puisi lama:
·         Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
·         Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
·         Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis dan Contoh Puisi Lama
·         Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
·         Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
·         Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
·         Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
·         Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.
·         Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris.
b.    Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri Puisi Baru
·           Bentuknya rapi, simetris;
·           Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
·           Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;
·           Sebagian besar puisi empat seuntai;
·           Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
·           Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.
Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru.
Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
o   Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
o   Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan
o   Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
o   Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
o   Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
o   Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
o   Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
  

3. EKSPRESI DAN INTUISI

     A.    EKSPRESI

Menurut kamus bahasa Indonesia, ekspresi artinya pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya. Setiap manusia memiliki emosi yang sangat beragam seperti marah, sedih, datar, senang, yang melalui keinginan manusia itulah ditentukan apakah emosi akan berubah menjadi ekspresi yang seharusnya atau memberikan ekspresi lain daripada emosi yang dirasakan.

Emosi adalah suatu keadaan internal yang hanya dapat dilihat melalui ekspresi luar. Seseorang yang bersedih dapat terlihat dari bentuk wajahnya yang sayu, mata yang kosong, dan terkadang disertai tangis. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa ekspresi adalah hasil manifestasi dari emosi.

Menurut Dirgagunarsa terdapat tiga macam ekspresi emosi yang dapat dikenali :
  1. Startle response (reaksi terkejut), yaitu reaksi awal seseorang saat menghadapi situasi yang belum pernah dialaminya, atau bukan merupakan pengalaman penting yang dapat diingat di memori jangka pendek, seperti pada saat bayi lahir yang menutup mata.
  2. Facial and vocal expression (ekspresi wajah dan suara), yaitu reaksi selanjutnya ketika ekspresi dinyatakan dalam bentuk raut wajah dan nada pada suara bicara. Kita dapat mengetahui apakah seseorang itu marah dari nada bicara dan alis yang mengerut.
  3. Posture and gesture (sikap dan gerak tubuh), yaitu reaksi selanjutnya yang sudah memengaruhi tindakan dan sikap seseorang. Postur dan gestur ni sangat dipengaruhi oleh keadaan kebudayaan dimana individu itu tinggal dan pendidikan yang diterima individu itu dari orang tuanya. Jika seseorang sedang marah dan misalnya tinggal di daerah Sumatera yang keras, maka tak segan orang tersebut akan berteriak dan mengepalkan tangannya

Pada saat mengungkapkan emosi (ekspresi) ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi ekspresi, antara lain
  • Keadaan dan situasi peristiwa yang dialaminya
  • Pendapat orang lain mengenai situasi yang ada
  • Kemungkinan perubahan fisiologis apabila mengekspresikan emosinya
  • Kecenderungan tindakan seperti apa
  • Aturan mengenai pengungkapan ekspresi
  • Apakah memungkinkan untuk berekspresi berdasarkan pengalaman terhadap situasi yang sama
Berikut ini ada beberapa contoh ekspresi berdasarkan emosinya.
  1. Ekspresi emosi marah. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mengerutkan dahi dan menarik alis ke bawah, rahang ditekan kuat-kuat, pandangan mata menyorot dan melotot, serta bibir berada pada dua posisi yang berbeda. Secara spesifik, ekspresi marah terkontrol, dapat dilihat ketika pelupuk mata bagian atas dan bawah menjadi sempit bersamaan dengan tekanan bagian bibir.
  2. Ekspresi emosi sedih. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang memiliki alis mata yang tertarik ke atas bersamaan, bibir bagian bawah didorong naik, sudut bibir yang ditekuk sedikit ke bawah (penekanan untuk menahan agar emosi tidak berlebih).
  3. Ekspresi emosi takut. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mengalami melebarnya mata, tetapnya posisi mata, otot menegang, tubuh gemetar, berkeringat, tangan terasa lebih dingin, mungkin juga merasa bergetar, bernapas dalam-dalam dan cepat, dan keinginan untuk melarikan diri.
  4. Ekspresi emosi senang. Kunci utama terletak dari bentuk senyuman. Ketika senyum menjadi lebih lebar, yang bisa membedakan antara senyum kesenangan dengan yang bukan adalah senyum yang menekan pipi ke atas, senyum yang lebar, membuat lipatan pada kulit di bawah mata, mempersempit pembukaan mata, dan menghasilkan kerutan dekat mata tanpa melibatkan otot tertentu di bagian mata.
  5. Ekspresi jijik. Tanda-tandanya dapat dilihat ketika seseorang mau muntah, bibir bagian atas dinaikkan setinggi-tingginya (tergantung kadar muak), bibir bagian bawah dinaikkan juga dan agak menonjol keluar, dagu terangkat dan alis yang diturunkan hingga menciptakan kerutan di pojok mata, serta kerutan melintang dari atas lubang hidung hingga melewati sudut bibir.

          B.   INTUISI

Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Tampaknya memahami tiba-tiba datang dari dunia lain dan keluar dari kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba dipaksa untuk membaca buku. Rupanya, dalam buku menemukan informasi yang dicarinya selama bertahun-tahun. Atau misalnya, merasa bahwa ia harus pergi ke suatu tempat, ternyata di sana ia menemukan penemuan besar yang mengubah hidupnya. Tapi tidak semua intuisi berasal dari kekuatan psi. Sebagian intuisi bisa dijelaskan sebab-akibat.
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang berada dalam jajaran puncak bisnis atau eksekutif memiliki skor lebih baik dalam tes eksperimen dari indra keenam dibandingkan dengan orang-orang biasa. Penelitian ini tampaknya menegaskan bahwa orang-orang sukses menerapkan kekuatan psi dalam kehidupan sehari-hari mereka, yang mendukung kesuksesan mereka. Salah satu bentuk kemampuan psi yang sering muncul adalah kemampuan intuisi. Tak jarang, intuisi yang menentukan keputusan mereka.
Sampai sekarang percaya bahwa intuisi yang baik dan tajam adalah syarat bahwa seseorang bisa sukses dalam hidup. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa banyak buku tentang tips sukses selalu menyertakan strategi mempertajam intuisi.
intuisi dalam bahasa sederhana bisa diartikan getaran jantung (jiwa) akan menjadi sesuatu (Causalitas) menghadapi atau akan terjadi. sensasi atau mungkin bisa juga berarti “perasaan” dari sesuatu (yang) muncul atau terasa. Alasan (sehat) berpikir dan berbicara (suara) akan membuat hati / perasaan sehat (tenang) bgt sebaliknya.
Hal – Hal Terpenting Intuisi
  • Intuisi harus terus di kernbangkan, kita semua memiliki kemampuan yang intuisi intuitif unik adalah salah satu potensi yang kita miliki dan harus disengaja di kernbangkan.
  • Intuisi dan alasan logis adalah dua hal saling melengkapi, kombinasi alasan, pengalaman, informasi, dan intuisi mengemudi dan kekuatan yang kuat.
  • Intuisi bukanlah intuisis emosional tuntutan yang jelas memperhatikan berbagai pilihan.
  • Intuisi tindakan permintaan untuk mengikuti dan melakukan apa Yangdi perasaan, intuisi adalah kunci sukses dalam berbagai bidang, termasuk dalam urusan bisnis, tapi di sini dalam prakteknya perlu tahu lebih dalam intuisi.
  • Dengan Intuisi akan bebas dari kesalahan, jika intuisi diseitai alasan logis.
Cara Mempertajam Intuisi
Latihan Relaksasi
Intuisi dapat melemah, bahkan jika kita kehilangan dalam kondisi stres yang berlebihan atau kecemasan. Untuk itu, setiap kali ingin mengambil keputusan, hal pertama yang harus dilakukan adalah bersantai.
  • Dalam keadaan santai ini, kita bisa mendengar lebih jelas intuisi karena dalam kondisi ini otak dalam gelombang alpha yang mengaktifkan fungsi otak kanan.
  • Salah satu cara yang efektif untuk relaksasi adalah untuk merasakan napas atau meditasi.
  • Lakukan setidaknya 1 jam di pagi hari setelah bangun (antara jam 4-7 pagi) dan 1 jam sebelum tidur (antara 9-11 jam malam) atau lebih dari 2 jam di pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar