Selasa, 27 September 2016

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar




1.  Pengertian Ilmu Sosial Dasar
a.    Pengertian IPS dan ISD
     Diciptakannya manusia ke dunia oleh Tuhan adalah dengan dibekali berbagai kelebihan dibandingkan dengan mahluk Tuhan lainnya. Salah satunya adalah diberikan akal dan pikiran, hal inilah yang membuat manusia terus berpikir untuk menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik dan berkualitas. Dalam rangka menciptakan kehidupan manusia yang  lebih baik dan berkualitas tersebut tentunya terdapat berbagai tantangan dan persoalan, untuk menjawab tantangan dan persoalan kehidupan tersebut kemudian lahirlah berbagai cabang Ilmu Pengetahuan.
Menurut sumber filsafat, Ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
a)  Natural Science (Ilmu-ilmu alamiah), meliputi : kimia, fisika, astronomi, biologi dan lain-lain.
b)   Social Science (Ilmu-ilmu sosial), meliputi : sosiologi, ekonomi, politik, geografi, antropologi, sejarah, psikologi dan lain-lain.
c) Humanities (Ilmu-ilmu budaya), meliputi : bahasa, agama, kesusastraan,            kesenian dan lain-lain.
     Pada hakikatnya manusia merupakan mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Dalam interaksi manusia inilah Social Science (ilmu-ilmu sosial) dipelajari.
Berikut pengertian IPS dan ISD menurut beberapa ahli:

1)  Pengertian IPS
a)  (Puskur, 2001: 9)
IPS adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi, diorganisasikan dari konsep-konsep keterampilan-keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi.

b)Moeljono Cokrodikardjo (Sofa, 2010) berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari (Sofa, 2010).

c)  Nu’man Soemantri (Sofa, 2010) menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, SLTA. Penyederhanaan mengandung arti :
·    Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di Universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematang berfikir siswa-siswi sekolah dasar dan lanjutan.
·    Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna

d) Djahiri (sapriya, 2006: 7) mengungkapkan, bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya, kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.

2)  Pengertian ISD

a)  Menurut Tim Gunadarma Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, antropoligi, psikologi sosial.
            Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi. Tegasnya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

b.    Tujuan IPS dan ISD
1)    Tujuan IPS
Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran IPS, yaitu agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
·     Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannnya.
·      Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
·  Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
·       Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

2)    Tujuan ISD
Menurut Tim Gunadarma menjelaskan bahwa pembelajaran IDS mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar:
·   Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
·        Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha untuk menanggulanginya.
·    Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya/menghadapinya secara kritis-interdisipliner.
·    Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.

c.    Kesimpulan/perbedaan antara IPS dan ISD

1)  Ilmu Pengetahuan Sosial diperuntukan pembelajaran bagi siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan (SD, SMP, SMA). Sedangkan Ilmu Sosial Dasar diberikan pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
2)  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan) sedangkan Ilmu Sosial dasar merupakan satu mata kuliah tunggal.
3) Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual siswa sehingga memiliki wawasan yang luas mengenai kehidupan di masyarakat. Sedangkan Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian mahasiswa untuk menyikapi, menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
4)   Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan agar siswa memahami tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Sedangkan Ilmu Sosial Dasar diarahkan agar mahasiswa menyadari dan memahami adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat, sehingga menjadi lebih peka dalam menyikapi dan menghadapi kenyataan-kenyataan dan masalah-masalah sosial tersebut.

2.   Tiga Golongan Pembelajaran Mengenai Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
a. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Kenyataan-kenyataan sosial tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu sosial, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandangannya. Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin atau multidisiplin. Dalam mengahadapi kenyataan-kenyataan sosial ini kita harus melihat permasalahan secara menyeluruh atau dari berbagai aspek.
b. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. Perlu disadari bahwa di dalam masyarakat selalu terdapat :
1)     Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individu atau kelompok/golongan.
2)     Persamaan dan perbedaan kepentingan.
Persamaan dan perbedaan itulah yang menyebabkan sering timbulnya pertentangan/konflik, kerjasama, kesetiakawanan antar individu dan golongan.
c. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang antara satu dan lainnya saling berkaitan.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan leih lanjut ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
1)    Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2)    Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3)    Masalah pemuda dan sosialisasi.
4)    Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5)    Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6)    Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7)    Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8)    Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Daftar Pustaka
Harwantiyoko, dan Neltje F. Katuuk. 1997. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar